Monday 28 November 2011

Kabar dari Canberra: Cash to stay at school

well di Australia, tepatnya di negara bagian New South Wales masalah putus sekolah juga ada. Sebanyak 25 % dari anak usia sekolah kelas 11 dan 12 di NSW drop out dari sekolah karena masalah ini Pemerintah Federal sampai menganggarkan $ 1 miliar dalam bentuk insentif kepada orang tua untuk mempertahankan anak-anaknya bersekolah. Berikut laporannya



Cash to Stay at School

Simon Benson

The Daily Telegraph, Monday 28,2001


Hampir $ 1 miliar akan dialokasikan oleh Pemerintah Federal demi membujuk orang tua untuk menjaga agar anak-anak mereka tetap bersekolah hingga kelas 12.


Para orang tua dari sekitar 204,000 remaja New South Wales (NSW) dari alokasi itu berhak mendapatkan pembayaran rata-rata sebesar $ 4000.


Insentif tersebut ditujukan untuk menekan tingkat drop out yang tinggi di kalangan pelajar NSW, yakni sekitar 25%, tetinggi di antara negara-negara maju anggota OECD.


Hampir setengah dari anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah, 41 persen dari mereka, tidak akan menamatkan kelas 11 atau kelas 12, dibandingkan dengan 78 persen anak-anak dari keluarga berada yang tetap melanjutkan untuk kemudian melanjutkan sekolah sekunder.


Perdana Menteri julia Gillard  hari ini akan mendorong para orang tua di NSW untuk mengambil tawaran bantuan tersebut, bantuan itu akan mulai diberikan per tanggal 1 January, demi membantu pendidikan anak-anak mereka dan membuat mereka memiliki kesempatan kerja yang lebih baik.


"hanya ada satu tempat bagi anak-anak, dan tempat itu adalah sekolah" ucap Gillard.


"Pesan saya jelas. Tetaplah bersekolah. Ketika kamu keluar berlibur panjang di musim kemarau, jangan katakan selamat tinggal (a long good bye) perpisahan. Kembalilah tahun depan dan selsaikan pendidikanmu. Itu akan membuka pintu dan memberikanmu kaki yang kuat untuk menopang hidup."


Skema tersebut, yang merupakan sebuah janji kunci Ms Gillard, akan ditawarkan kepada para orang tua dari anak usia 16 hingga 19 tahun sebagai tambahan pendapatan dari Family Tax Benefit A yang sudah ada (Di Australia, bagi para keluarga yang berpendapatan kurang dari jumlah tertentu, biasanya standar hidup layak, akan mendapatkan insentif langsung dari berupa pendapatan yang disalurkan secara langsung melalui lembaga bernama Centrelink bisa dibaca di marii http://www.centrelink.gov.au/internet/internet.nsf/payments/ftb_a_eligible.htm)


Anak-anak penerima skema bantuan ini diharapkan untuk dapat melanjutkan dan tetap bersekolah di tingak sekunder atau mengikuti pendidikan vokasi yang setara seperti kursus TAFE (semacam politeknik di marii-di Oz masuk Eike)


Penelitian terbaru menyatakan biaya untuk menjaga para remaja tetap bersekolah lebih tinggi sekitar 30-40 persen dari pada biaya sekolah anak-anak di usia yang lebih muda, akan tetapi pada skema lama (family taz) pembayaran justru semakin kecil hampir sekitar 70 persen lebih kecil setelah anak-anak beranjak usia 16 tahun, dengan angkat penurunan tertinggi dari $ 6300 menjadi $ 2000.


Ms gillard mengatakan uang tambahan tersebut akan menolong para keluarga untuk menjaga anak-anak mereka tetap bersekolah, yang mana nantinya membantu merka mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, dan pendapatan yang lebih tinggi di masa yang akan datang.


" paket ini akan menjadi bantuan yang sangat berarti bagi para keluarga yang sedang mengalami tekanan finansial, mereka yang dalam kondisi sulit mempertahankan anak-anak remaja (older teenagers istilah yang dipakai dalam artikel--aneh kan klo I tulis remaja yang lebih tua) mereka untuk tetap bersekolah atau mengikuti pelatihan vokasional." Ujar Gillard.


"Menjadi tidak benar kalau saat ini para keluarga mendapatkan insentif yang lebih kecil saat anak mereka beranjank 16 tahun"


Anggaran terbaru yang diterbitkan oleh Departemen Keluarga menunjukkan jumlah insentif yang diberikan kepada  keluarga-keluarga NSW yang berhak menerima skema ini,  hampir dua kali lipat dari angka di Queensland, 40 persen lebih tinggi dari Victoria, dan lima klai lebih tinggi dari South Australia. 


Jumlah maksimum insentif FTB A untuk anak usia 16-17 tahun di sekolah sekunder akan meningkat sekitar $4208 dan untuk 18-19 tahun meningkat $3741. 


War on young Minds (Translasi)

Assalamualaikum wr wb,


Udah lama nga buat notes di FB, dan karena kebetulan sedang tugas di Canberra dan memantau berita-berita nasional (Australia) kepikiran untuk mentranslasi beberapa masalah yang barangkali bisa menjadi pembanding dan masukan berharga buat teman-teman di Indonesia.

Ini edisi pertama, mohon doakan diberikan komitmen dan konsistensi untuk bisa berbagi..marii.


War on Young Minds

The Daily Telegraph, 28 November 2011

Bruce McDougall


Para keluarga yang frustasi berbondong-bondong mengunjungi psikiater dengan harapan mendapatkan pertolongan bagi anak-anak mereka yang memiliki ketergantungan berbahaya terhadap permainan komputer dan internet.


Kondisi yang dikenal sebagai "pathological internet misuse" telah menjangkit secara cepat di kalangan remaja dan dewasa muda menjadikan masalah ini secara formal akan segera dikategorikan sebagai suatu mental health disorder (istilah teknis, tadinya mau aku artikan secara bebas sebagai penyakit kesehatan mental, temen-temen psikologi mungkin bisa kasih padanan istilah yang tepat, feel free to comment:))


Para ahli kesehatan mental mempertimbangkan untuk memasukkan "adiksi vidion game dan internat" pada edisi selanjutnya dari buku internasional yang diakui Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, untuk mendorong penelitian lebih lanjut.


Seorang ibu di Sydney mengatakan puteranya yang berusi 13 tahun tergantung dengan game komputer, dia sampai hanya bersekolah beberapa kali saja selama dua tahun, dan bereaksi dengan kekerasan segala upaya untuk menyingkirkannya dari depan layar.


"dia mulai memukul-mukul tembok, melempar benda-benda dan mengancam anda...semua ini terjadi akibat permainan yang paling adiktif, World of Warcraft" tutur sang ibu.


Para orang tua menceritakan anak-anak mereka, paling muda berusia 10 tahun, tertidur di depan meja komputernya ketika mereka harus berangkat sekolah karena mereka bangun hingga larut hanya untuk bermain vidio games seperti Minecraft.


Ahli kesehatan mental Australia percaya bahwa pengakuan formal terhadap adiksi internet akan menekan pemerintah untuk membuat lebih banyak pilihan-pilihan program penanganan yang tersedia bagi para korban.


Para peneliti terkemuka pekan ini akan menerbitkan program pendidikan kesehatan mental  online yang pertama, setelah semakin membengkaknya jumlah anak-anak sekolah yang membutuhkan penanganan rawat di pelbagai fasilitas psikiater.


Remaja pertama yang dirawat di rumah sakit akibat adiksi komputer secara sukarela menghabiskan sejumlah pekan di Rivendell Adolescent Unit di Concord, menerima terapi dan melakukan kegiatan sekolah.


Remaja yang merelakan dirinya untuk berpisah dari komputer miliknya apabila penanganan itu berhasil, mengatakan bahwa kini dia hanya bermain komputer dua hingga tiga jam alih-alih enam jam perhari.


"saya masih bermain, tetapi saya mengontrolnya dengan lebih baik, saya tidak lagi bermain di malam hari." Ujar remaja tersebut.

"program penanganan itu dimaksudkan untuk mencari aktivitas pengganti dari bermain vidio game sebagai upaya terbaik untuk mengatasinya. Sekarang saya berolahraga --basket, tenis, dan berennag-- dan saya berharap bisa mengambil kuliah bisnis di universitas"


Psikiater Sydney Philip Tam percaya bahwa adiksi internet semestinya dikategorikan sebagai disorder (penyakit??? again istilah teknis)


Dr. Tam, peneliti terkemuka di bidang tersebut, mengatakan sebuah situs akan diluncurkan pekan ini untuk menolong orang-orang yang terjangkit, keluarga dan para penasehat sekolah untuk menanggulangi masalah yang berkembang dan kompleks dari adiksi internet.


"internat dan pelbagai fungsinya terbukti luar biasa positif, memberdayakan dan secara baik menghubungkan jutaan orang, membuat anda selalu informed,  dan menghibur anda melebihi apa yang bisa ditawarkan teknologi sebelum-sebelumnya" ujar Dr.Tam.


"akan tetapi untuk segelintir tapi minoritas yang signifikan, hal ini dapat menimbulkan masalah sosial, pendidikan, dan masalah-masalah perilaku. Hal ini terutama berlaku di kalangan pemuda dan kelompok-kelompok yang memiliki kerentanan mental/perilaku"

Pada kasus yang paling ekstrim, para remaja dan dewasa muda menghabiskan sekitar 50 jam hampir non-stop bermain game komputer online, bahkan enggan ke toilet untuk rehat.

JOcelyn Brewer, anggota dari tim ahli Dr. Tam mengatakan bahwa perempuan juga dapat "becoem obsessed with Facebook" (yang ini memang sengaja nga ditranslate...heheh).


Berikut Indikasi dan Tanda-Tanda yang menjangkiti pecandu game:

  • Menghabiskan waktu berjam-jam bermain game
  • berat badan bertambah, malnutrisi atau masalah kesehatan lainnya
  • pekerjaan sekolah terbengkalai atau sering absen dari kelas karena berlebihan dalam bermain
  • sedih, gelisah atau agresif jika berhenti bermain
  • kurang tidur
  • hubungan dengan teman dan keluarga memburuk
  • kekurangna uang karena dihabiskan untuk bermain game dan membeli perangkat keras
  • aktivitas sosial dan rekreasi terenggut oleh waktu bermain

"Sesungguhnya yang halal sudah jelas, dan yang haram juga sudah jelas. Di antara halal dan haram, ada hal-hal yang syubhat (meragukan) yang tidak diketahui oleh kebanyakan manusia. Siapa saja yang berhat-hati dari hal-hal yang syubhat itu, maka terjagalah harta dan kehormatannya. Dan siapa saja terjerumus ke dalam hal-hal yang syubhat, maka ia terjerumus ke dalam hal yang haram.." [HR. Bukhari&Muslim] --> inget-ingetan buat pagi ini,, selamat memulai hari mencari rezeki sob!!! ^^

".. sebab itu, maka wanita yang saleh adalah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)."[An-Nisa':34] ---- "seorang istri juga tidak diperbolehkan mengijinkan orang masuk ke rumahnya kecuali dengan seijin suaminya [HR Bukhari&Muslim]

Semoga Selalu Ada dan Karena Allah di baliknya..

Tarbawi edisi kapan tau pernah menggambarkan betapa mudahnya manusia marah karena urusan sepele. Apalagi di kota-kota besar yang hiruk pikuk penuh tekanan setiap hari. Contohnya, saat anda ke kantor pada pagi (buta) hari. Yang naik angkot, akan menyaksikan betapa mudah caci sejenis sompr*tt dkk keluar dari mulut si abang angkot yang disalip seenaknya oleh sebuah motor yg pengendaranya sedang terburu. Minimal tuh abang melotot deh.. Atau untuk yang menggunakan kendaraan pribadi, harus diuji kesabarannya menghadapi kemacetan dan ulah angkutan umum yang seenaknya ngetem atau naik-turunin penumpang. Belum lagi kalo ketemu bis gede biru-oranye yang kalo mau nyalip kanan kiri hanya Allah dan supirnyalah yang tau arahnya.

Itu baru di jalan raya. Tapi kayaknya cukup deh sebagai pengantar.



Menurut saya ada dua jenis marah. Marah yang membangun dan marah yang tidak membangun.






Terima kasih atas keterbukaan dan obrolan kita, saya jadi dapet inspirasi buat nulis lagi..
Selalu ada hikmah di balik setiap kejadian, semoga kita termasuk orang yang beruntung; dapat menangkap setiap hikmah tersebut.

Semoga selalu ada dan karena Allah dibaliknya; marah, kesal, ngambek, sedih, senang, lega, bahagia, seeemuanya.. aamiin.

Tuesday 15 November 2011

Diskusi Depok-Bekasi; Sebuah Usulan bagi Permasalahan Sosial Para Perokok

!!!WARNING!!!
Jangan harap anda akan mendapatkan karya ilmiah di sini!
Tulisan ini bukanlah sebuah jurnal ilmiah, melainkan hanya sebuah dokumentasi pribadi petikan dialog antara seorang anak dengan ibu dan bapaknya dalam sebuah perjalanan antara Depok-Bekasi. Karena itu jangan harap ada argumentasi ilmiah di sini. Percakapan ini dapat dikategorikan luapan dan curahan hati sang anak yang ditanggapi dengan perhatian dan penuh penghiburan. Judulnya sengaja dibuat sekeren mungkin biar pada baca aje sih, semata-mata demi menaikkan aliran pengunjung ke halaman ini.. hehe.. Tapi saya sudah kasih WARNING lho ya! Jika tidak mau meneruskan membaca silahkan beralih ke halaman lain, daripada menyesal nantinya..




Setting: dalam sebuah mobil yang melaju di kecepatan santai: 60-80 km/jam dalam jalan tol *actually itu santai bgt sih..*

I (anak): "Ermm.. pas kemaren I naik angkot 04, kasian deh.. jadi ada anak kecil di angkot. Anaknya lucu cakep banget. tapi sayang, bapaknya perokok. padahal ibunya pake jilbab, anaknya juga lucu." [aseli..gaknyambung.tapi ini kan curahan hati, jadi gak ada aturan harus nyambung kan?]

O (Ibu) dan A (Ayah): "..." [menunggu kelanjutan cerita berikut penjelasannya]

I: "Jadi I pernah baca artikel gitu, ada penelitian yang mengungkap korban ketiga dari rokok. Kan selama ini yang terkenal itu tuh cuman 2 ya, perokok aktif; orang yang ngerokok, trus perokok pasif; orang yang ikutan menghirup asap rokok. Nah, yg ketiga adalah orang yang terkena paparan racun tanpa mengalami kena asap rokok tersebut. namanya third smokers klo gak salah, biasanya mereka anak2 perokok. Kan sering tuh, para bapak, abis ngerokok di luar trus pulang-pulang langsung gendong dan main sama anaknya, padahal badannya masih ketempelan racun2 dari asap rokok."

O: "Ooh.. jadi itu mungkin alasan kenapa anak-anak O dulu yang tiga pertama suka batuk-pilek kali ya, karena bapaknya dulu suka ngerokok.." [sambil melirik penuh arti ke A]

I: "eh.. I no offense loh.. gak bermaksud.. [senyum-senyum sambil ikut ngelirik A] Oiya, anak kecil yang waktu itu [merujuk pada cerita sebelum ini, ttg anak2 jalanan di lingkungan UI] juga sengaja I beliin makanan bukan kasih uang langsung juga karena takut dipake nge-lem atau ngerokok. Ada juga kakek2 yang waktu dulu sering mangkal di gang damai, sering I kasih tadinya, tapi begitu ngeliat beliau ngerokok, jadi segen ngasihnya lagi. Pokoknya I gak rela kalo uangnya dipake buat rokok!!" [mendadak geram sendiri]

A yang dilirik masih tenang-tenang sambil nyetir. dulunya A pernah menjadi perokok berat, tapi sejak sekitar 20 tahunan yang lalu A sudah berhenti merokok. tiba-tiba..

A: "Yah.. rokok kan emang merangsang otak kecil.. tujuannya supaya merasa tenang.. sama kayak ngeteh atau ngopi.. alkohol dan obat-obatan juga gitu.."

O: "Ya.. yang ngerokok tenang, tapi orang disekitarnya nggak tenang.."

I: "Iya.. padahal kan duit pengeluarannya buat ngerokok itu jelas lebih gede dari pada buat ngeteh atau minum kopi, bahkan buat makan.."

A: "yah.. bedanya kan klo ngeteh atau ngoopi harus di tempat tertentu klo rokok bisa di mana aja, kapan aja."

I: "Tetep aja beda, ngeteh masih ngasih manfaat, lah ini rokok isinya udah jelas racun semua,, mudharat aja tuh isinya.. cuman karena jaman Rasul gak ada rokok aja makanya belom diharamin juga.. plus masih ada kyai-kyai sepuh yang ngerokok, trus sumbangannya buat negara juga denger2 lumayan gede.." [makin 'bersemangat']

A: "Wah.. salah besar itu,, pendapatan negara dari rokok itu sebenranya gak nutup dampak kesehatan yang ditimbulkan loh.. kalo alasannya karena ingin mempertahankan lapangan kerja bener.. tapi kalo karena pendapatan.." [geleng-geleng kepala]

O: "Yah syukur deh.. I dapetnya bukan perokok.."

I: "Hah?"

A: "Iya.. syukur deh.. bukan perokok"

I: "Yee.. Klo perokok mah bakal langsung coret itu.." [mendadak kalem]

A: "Harusnya para perokok itu pake tutup kepala ya.. "

I: "Haha.. iya kayak astronot gitu ya Pa? Jadi inget, dulu Pak M, guru SMA I pernah bilang klo perokok yang udah pro itu ngerokoknya gak ngeluarin asap buangan, ditelen semua. Jadi gak mendzholimi orang lain."

A: "Gimana caranya, gak ngeluarin asap? trus gak bernapas gitu?

I: "ya ditelen semua..bulat-bulat.. klo belom bisa gitu berarti belum pro.."

A: Orang ngerokok pasti ada gas buangannya lah.. dihirup trus pasti dibuang, pasti ada yang dibuang, sama kayak kalo kita makan, nah kan pasti besok paginya dibuang tuh.."

I: "Hee.." [nyengir geli campur bingung]

O: "Tuh.. A kan gitu.. pasti kalo udah mentok, ngeluarinnya yang aneh-aneh, gak nyambung deh.."

A: "Hmm.. ya udah bikin saringan mulut aja.. coba anak-anak UI bikin tuh saringan mulut buat para perokok.."

I: "Ih ngapain banget.. mending anggaran penelitiannya dipake buat ngembangin hal lain.. ngapain pula harus bantu perokok? kalo mau ngembangin produk pengganti bagi pecandu nikotin tuh.. yang sekarang kan udah ada tuh nikotin yang ditempel, trus mungkin ntar bisa bikin pseudo nikotinnnya.."

A: "Maksud A, coba misalnya bikin semacam wadah gitu, kayak dulu waktu di Irian, orang-orang sana kan pada suka nyirih tuh, nah orang-orang pemda pada bingung klo mereka udah dateng lantai jadi jorok dan berubah warna sama ludah hasil nyirih mereka. Akhirnya salah satu pejabat ada yang bilang 'Kalian boleh nyirih sepuasnya tapi ludahnya buang kesini ya' sambil ngasih kantong plastik. Maksudnya coba bikin semacam botol atau apaa gitu buat nampung asap buangan si perokoknya.."

I: "Hmm.. [mulai tertarik, ikutan ngebayangin] jadi ntar ada himbauan: 'Bagi para perokok wajib membawa botol asap rokoknya masing2!' Trus ntar klo udah kekumpul, dikemanain? ada tempat buang khususnya lagi gitu?"

A: "Yah siapa tau.. buat racun serangga atau apa gitu.. "

O: "Atau klo gak ada duit lagi, hisap lagi aja tuh asapnya.. lumayan kan? gak perlu beli rokok lagi.."

I dan A demi mendengar celetukan O sontak ngakak bareng

I: " Huahahahaha.. iya juga ya bener juga.. Iihh.. tapi apa jadinya tuh ya.. iih.. rada2 gimana juga ngebayanginnya.. hahaha.. tapi bener jadi mengurangi pengeluaran untuk rokok juga.. hahaha.."

A: "Ya.. atau untuk racun obat nyamuk, kan di dalemnya ada racun serangganya juga tuh.."


Dan perjalanan pun mereka teruskan dengan topik diskusi lainnya..
-TAMAT-


gambar diambil dari sini.

Bersyukur dapat banyak kerjaan hari ini, semoga besok-besok juga. Menikmati belajar bekerja, dan mengisi waktu-waktu menunggu. :)

Sunday 13 November 2011

Belajar Perdagangan Internasional dari Impor Sapi Australia

Masih ingat ribut-ribut soal larangan ekspor Sapi Australia yang dikeluarkan sepihak oleh Pemerintah Australia? Pada perkembangannya ternyata larangan itu lebih berdampak negatif terhadap industri ekspor sapi di Australia sendiri. Pada 21 Oktober lalu Pemerintah Australia menerapkan aturan baru terkait mata rantai ekspor sapi, dan berupaya kera menormalisasi kembali ekspor sapi mereka demi melindungi hajat hidup banyak peternaknya.

Nah, di masa 3 pekan awal magang saya berkesempatan untuk membuat laporan ....dan seperti biasa...bersambung :)

"..and who am I to judge you, on what you say or do.. I'm only just beginning, to see the real you. And sometimes when we touch, the honesty is too much. And I have to close my eyes and hide.." [Sometimes When We Touch - Dan Hill] :p

Banyak taman hijau, dan area terbuka di Canberra ... tak seindah kebun teh dan kehadiran certain someone sayangnya. :)

Sunday 6 November 2011

Half Way Travel to the Embassy 1




Ini rute pergi ke KBRI dari rumah, tapi baru mulai ngerekamnya di 2/3 perjalanan

Wednesday 2 November 2011

"Oi..masih ingat?"

Semuanya berawal dari sana..
dari putih abu-abu itu di seragam,
dari hijau sejuknya Al-Quds kami,
dari hitam jalanan kompleks,
dari jajaran gereja dan kemacetannya setiap weekend,
dari pinggir sungai keruh kecoklatan yang Malang.

masih ingat?