Monday 15 October 2007

Re-Starting : Menulis Ibarat Menempa Diri

Kelahiran suatu pikiran sering menyamai kelahiran seorang anak. Ia didahului dengan penderitaan-penderitaan pembawaan kelahirannya.
(TAN MALAKA)

MEncari darah kata, kata-kata ini saya dapatkan dari seorang sahabat, Subcomandante Tian Malaka, maksud Saya Yustitia Rahman, dia pun mengutipnya dari seseorang yang Saya lupa namanya.
Darah kata adalah sesuatu yang menghidupkan kata-kata, hingga mereka tidak hanya sekedar susunan huruf-huruf yang hanya sekedar memberikan informasi biasa, tanpa membrikan ruh, dorongan, berisikan hasrat, panggilan atau apapun nilai yang ditanamkan penulisnya.
Kutipan dari Bapak Republik Indonesia di atas adalah gambaran bagaimana suatu darah kata dapat terjelma dalam tulisan dalam kata-kata itu sendiri. Bahwa pemikiran yang tertuang dalam kata-kata akan lebih bermakna tatkala ia lahir dari akumulasi peristiwa yang memebidani kelahirannya. Hingga hidupnya demikian nyata, laksana seorang anak yang padanya banyak menyimpan misteri kehidupan.
Tapi tak ada yang mampu menandingi darah kata yang terkandung dalam kalam Ilahi, Al-Quran...karena jelas, Ia bukan ciptaan makhluk tapi Khalik, yang tiap katanya hidup melambangkan awal kehidupan, tengah/berlangsungnya kehidupan, dan akhir kehidupan sebagaimana alif, lam, mim. Ia tidak hanya indah tetapi juga meng-indahkan kehidupan manusia, karena ia hudan petunjuk bagi manusia.
Blog ini, sebagaimana rencana semula pada blog friendster saya, adalah upaya kembali untuk menempa diri dengan berkarya, menulis darah kata!
Namun, untuk sementara ia akan berisi postingan lama, yang saya pindahkan dari blgo di friendster