Tuesday 18 October 2011

Adil terhadap waktu


Ambillah waktu untuk berpikir, itulah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdo’a, itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Allah
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagian
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.
Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup berarti.
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.
Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga.

[offline mesej dari seorang sahabat di YM. Semoga Allah membalas kebaikan dari setiap huruf nasihat yang kau ketik dan kirimkan pada kami, kawan :)]

Human Disaster Jilid 2 [Kali ini tentang Yue Yue]

13 Maret 1964, sekitar pukul 3 pagi lewat Catherine Susan Genovese, atau biasa dikenal Kitty Genovese, memarkir mobil di lapangan parkir apartemen tempat ia tinggal setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai manajer bar. Saat ia selesai dengan mobilnya dan berjalan ke arah apartemen, seorang laki-laki dengan pisau di tangan mendekat. Kiity langsung berlari saat melihat pisau. Melihat korbannya lari, laki-laki yang belakangan diketahui sebagai pembunuh berantai bernama Winston Moseley, menusukkan pisaunya 2 kali ke punggung Kitty. Kitty berteriak-teriak minta tolong. Lampu-lampu apartemen mulai menyala. Moseley yang tadinya akan lari, demi melihat tak ada seorang pun yang datang menolong melanjutkan aksinya, menyerang Kitty.

37 orang yang melihat kejadian itu hanya menonton Kitty diserang dan sekarat dari balik jendela apartemen mereka, selama kurang lebih 45 menit, sampai akhirnya orang ke 38 Greta Schwartz menelepon polisi, dan seorang tetangga lain Robert Mozer membuka jendela apartemennya dan meneriaki Moseley, yang langsung kabur.

Kitty akhirnya meninggal karena kehabisan darah, namun kasusnya menjadi sesuatu yang menggemparkan. New York Times menulis kasusnya di halaman utama dengan judul besar “37 Who Saw Murder Didn’t Call Police”.

Bagaimana mungkin ke 37 orang itu hanya terpaku selama setengah jam lebih, setengah jam yang menentukan hidup mati seseorang, tanpa berusaha untuk menolong?

Kasus ini menjadi perhatian lebih bagi para ahli psikologi sosial dan mereka mengemukankan hipotesis bystander effect. John Darley dan Bibb Latane berhipotesis bahwa kegagalan para penonton (bystander) untuk menolong adalah karena adanya penyebaran tanggung jawab (diffusion of responsibility). Maksudnya adalah makin banyak bystander yang ada pada saat kejadian, makin berkurang tanggung jawab yang dirasakan oleh para bystander. dalam kasus Kitty ke 37 orang itu tanpa sadar merasa memiliki tanggung jawab menolong sebesar 1/37 saja. dan rasa tanggung jawab sekecil itu nampaknya tidak cukup mendorong mereka untuk berbuat sesuatu.

duh.. saya bukan mau ngulang bahan kuliah sebenernya,, tapi mau nunjukkin ada loh kondisi-kondisi mengejutkan di mana, entah karena apa, orang-orang yang seharusnya menolong malah tidak menolong. Kasus-kasus seperti ini saya namai kasus tolong-tidak.

Kali ini kasus tolong-tidak ini menimpa seorang balita usia 2 tahun bernama Yue-Yue. Beberapa hari yang lalu Yue-Yue ditabarak 2 kali oleh sebuah mobil van dan sebuah truk saat sedang bermain di jalan. Kejadian ini terekam kamera CCTV sebuah toko.

ini saya kutipkan beritanya:

"..Yue-Yue berjalan menyeberangi jalan raya persis di depan toko milik orangtuanya di Kota Foshan, Cina Selatan. Ia tertabrak mobil van dan terlindas. Tak lama kemudian sebuah truk ukuran tiga perempat yang melintas juga melindas bocah BALITA yang sudah tak berdaya tersebut. Seakan tak ada rasa kasihan sedikit pun mobil-mobil itu berlalu begitu saja meninggalkan bocah yang terkapar di tengah jalan. Orang-orang yang melintas pun tak ada yang peduli sama sekali.

Barulah orang kesepuluh atau kesebelas peduli dan menolong bocah itu. Wanita pemulung tersebut berteriak-teriak minta tolong. Ibunda Yue-Yue pun keluar rumah dan kemudian membopong serta membawanya ke rumah sakit. Dokter rumah sakit menyatakan, Yue-Yue kini dalam kondisi koma dan tak mungkin bertahan hidup.

"Dia tidak akan mampu bertahan menjalani setiap operasi. Otaknya hampir mengalami kematian", kata seorang juru bicara rumah sakit yang merawat diri Yue-Yue. Polisi Foshan telah menahan sopir dari dua mobil yang melindas bocah bernasib malang tersebu
t."

Lihat lebih jelasnya di sini.

Jalanan itu bukan jalan besar. Jalan raya muat 2 mobil di lingkungan pasar yang terlihat padat.

Sebelum melihat rekaman kejadian saya pikir kasus ini mirip-mirip kasus Kitty dan mungkin kasus kecelakaan yang biasa kita lihat di pinggir jalan sehari-hari. Lebih banyak orang yang bergabung dalam kerumunan datang untuk menonton ketimbang menolong karena mungkin, merasa sudah ada orang lain yang menolong atau ah,, orang-orang dekat situ juga nanti akan menolong.

Tapi kejadian di Cina kali ini berbeda. Jika anda sudah klik itu link di atas, anda akan mendapatkan bahwa sikap altruisme seseorang, perasaan tulus untuk menolong, tergerus karena faktor regulasi di Cina yang amburadul. Orang-orang itu, 9-10 orang pertama yang melihat Yue-Yue tergeletak di jalan dalam sekarat, hanya berlalu sambil menoleh sedikit. Berbeda dengan penonton Genovese yang melihat dari jarak belasan meter dari balik jendela apartemen mereka, orang-orang ini lewat hanya berjarak satu meter dari anak tersebut. Tidak berhenti untuk menolong karena takut malah mereka yang mendapat tuntutan hukum.

Ini adalah apatisme yang dibentuk lingkungan (saya gak bisa bilang mereka yang tidak menolong sepenuhnya salah juga).

*sigh*
 
Saya lihat di antara orang-orang yang lewat ada ibu2 yang sedang menggandeng 2 orang anaknya. Apa dia nggak ngebayang kalo hal yang sama terjadi sama anaknya?

Apa segitu amburadulnya penegakan hukum di Cina, sampai2 orang jadi gak berani nolong orang lain karena malah takut dituntut?







Arrgghh... ini hari perasaan saya hancur lebur macam dulu waktu posting human disaster jilid 1.



Kalau dalam kasus Nona Genovese, penjelasannya adalah perasaan tanggung jawab yang terbagi, kalau pada kasus ini apakah penjelasannya wahai para ahli perilaku?

Saturday 8 October 2011

Donal Bebek vs Pak Lopart

Hari ini saya punya tokoh idola baru. Namanya Pak Lopart alias Mr. Lopart, pemilik toko permen di serial animasi anak Handy Manny. Pak Lopart hidup bersama kucingnya Fluffy, berbulu putih dan selalu pasang ekspresi melengos yang sama setiap kali Pak Lopart ketiban sial. Yah.. Pak Lopart ini adalah tokoh yang selalu sial di Handy Manny.

Omong-omong soal ketiban sial,, ada tokoh lain yang dekat juga dengan kata sial. Siapa lagi kalo bukan Donal Bebek yang mendunia? Saking pengennya kata sial dekat dengan tokoh ini segala upaya dilakukan oleh opa Walt Disney, seperti menciptakan tokoh si Untung (a.k.a Goldstone) yang selalu beruntung sebagai saingannya. Yah.. biasa kan, sesuatu akan lebih terlihat kalo ada pembandingnya.

Saya selalu suka membaca cerita-cerita Donal Bebek dan kroco-kroconya. Selalu menghibur dan terkadang menyediakan wawasan yang tidak biasa. Misalnya, saya pernah bisa menjawab soal cerdas cermat waktu SD, karena baca cerita Guffy dan Miki yang terjebak di lorong gelap. Pengetahuan yang ditanyakan dalam soal cerdas cermat adalah tentang chloroform, zat yang membuat benda yang dioleskannya menyala dalam gelap (sebenernya zat ini tetap butuh sedikiiit sinar untuk menyala,,). Saya baru belajar tentang zat itu ketika SMP. Coba lihat betapa Miki membuat saya selangkah lebih maju dari anak lainnya dalam ilmu kimia! [jumawa]. Lalu pada pelajaran geografi, karena tertarik pada kota 'ujung dunia' tempat Donal biasa kabur, saya menemukan sebuah kota bernama Timbuktu, yang ternyata alih-alih berada di 'ujung' ia malah berada di 'tengah-tengah' dunia. Haha..

Tapi hal-hal di atas tidak membuat saya memfavoritkan Donal dan kroco-kroconya. Mereka biasa aja. Akan halnya dengan Pak Lopart? begini ceritanya..


Pak Lopart yang pake setelan ungu

Suatu hari Pak Lopart ingin menyelamatkan Fluffy, si kucing lasak, yang tersangkut di pohon. Hup! ia naik ke tangga dan berusaha meraih Fluffy. Lewatlah Manny, teknisi tetangganya, tokoh utama serial Handy Manny. Bersama perkakasnya, Manny sang altruis sejati menawarkan bantuan:
"Halo Pak Lopart! Anda sedang apa? Ada yang bisa kubantu?"

yang selalu dijawab oleh Pak Lopart:
"Oh, tidak apa Manny, aku bisa sendiri, sudah biasa menyelamatkan seekor kucing yang kesusahan(sesuai hal yang dikerjakan saat itu). Bahkan waktu muda dulu aku pernah dijuluki Lopart si Penyelamat (gelar ke'jago'an sesuai yang dilakukannya saat itu)."

Dan Manny pasti menjawab:
"Oh, baiklah Pak Lopart. Kami pergi dulu.."

Dan bener-bener right after Manny dan perkakasnya pergi, kesialan Pak Lopart terjadi. Saat meraih Fluffy, ia tersangkut di dahan pohon, dan kakinya tak sengaja menendang tangga hingga terjatuh. Well, Pak Lopart akhirnya terjebak di tempat yang sama dengan Fluffy.

Pola cobaan yang menimpa Pak Lopart seperti ini selalu ada di setiap episode, dengan bentuk kesialan yang berbeda.

Tidak lama, Manny sudah kembali dari tugasnya membuat, memasang atau memperbaiki sesuatu di suatu tempat di kota. Saat pulang ia sudah pasti lewat di depan Toko Permen Pak Lopart. Dan tentu saja, melihat Pak Lopart masih nyangkut di pohon, Manny pun menolong Pak Lopart sambil berkata:
"Ya ampun Pak Lopart, anda tidak apa-apa? (ini kalimat 'wajib' pembuka bagi Manny) Anda tersangkut di pohon ini dari tadi?"

"Oh tak apa Manny, aku jadi punya waktu yang cukup untuk bersama dengan kucingku Fluffy"

NAH..! Nah..! kalimat terakhir Pak Lopart itu, tiba-tiba mengaktifkan sel-sel otak saya untuk membentuk kalimat "Pak Lopart oke juga", dan memutuskan, Pak Lopart pantas masuk dalam daftar idola saya setelah Dibo dari Dibo The Gift Dragon.

Sudah beberapa bulan sejak saya kenal Manny dan tetangga-tetangganya, yang salah satu diantara mereka adalah Pak Lopart. Selama ini saya cuma menganggap Pak Lopart adalah tokoh penderita buat lucu-lucuan. Tapi sikap hidupnya membuat seceroboh apapun dia, sesial apapun dia, orang-orang di sekitarnya tetap menghormati dan menyayangi Pak Lopart. Awalnya saya pikir Pak Lopart adalah tokoh yang sombong, merasa dirinya bisa sendiri, makanya dia di'hukum' dengan kesialan atau kegagalan setelahnya. Tapi sepertinya itu bukan sikap sombong. Ia hanya nggak mau menyusahkan Manny, dengan membuat Manny harus membantunya dulu sebelum pergi bekerja. Tentang kesialan yang selalu menimpanya? Pak Lopart selalu punya cara untuk memandang atau bersikap positif terhadap kesialannya tersebut. Seperti ketika sepatu ungu kesayangannya ketumpahan cat hijau. Saat ia tidak bisa menemukan sepatu ungu serupa di toko sepatu karena Herman sang pemilik sedang kerepotan, ia langsung berkata:
"Tak apa Herman, sepertinya aku mulai menyukai hijau.."

Aah..sungguh positif.. :D
Lain banget sama yang ini:

Oh.. ekspresimu jangan gitu banget dong Uncle Don!


Dendaman, nggak mau ngalah, pemalas, berantem terus sama keluarga dan tetangganya, pendengki.. ah.. Donal.. meski kau menghibur, sikap baikmu cuma sekali-sekali keluarnya. Kasihan Kwik, Kwek, dan Kwak. Kalo beneran ada paman kayak Donal, udah pasti tiga ponakannya itu diambil petugas sosial dari kapan tau.

Sama-sama ceroboh dan sering ketiban sial, tapi yang satu dibenci orang yang satu menginspirasi.


gambar Pak Lopart diambil dari sini.
gambar donal dari sini.

Sunday 2 October 2011

Allah telah memberikan bagianmu, Ra.. sekarang saatnya kamu mengerjakan bagianmu itu untukNya. Sungguh janji Allah itu pasti, sebab itu semangat!!! [Inget-ingetsuratMuhammadayat7]

mau melanjutkan banyak tulisan, tapi bekalnya belum cukup....belum bisa trans-alpha mode-

sedang menulis surat alih-alih ngelarin revisi *sigh* so many things to do, mulai berandai-andai lagi bahwa sehari semalam itu adalah 32 jam [terakhir mikir kayak gini berapa tahun lalu ya?]

"Anak-anak yang kecil-kecil (meninggal dunia ketika masih kecil/belum dewasa) akan berada di surga, akan menemui ayahnya atau memanggil kedua orangtuanya, lantas menarik pakaiannya dengan tangannya seperti aku menarik ujung pakaianmu ini. Maka ia tidak henti-hentinya berbuat begitu sehingga Allah memasukkan dia dan orangtuanya ke surga." (HR Muslim)

"Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin itu, karena semua urusannya adalah baik, dan hal itu tidak diperoleh oleh seseorang selain orang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan dia bersyukur, dan itu adalah kebaikan baginya. Dan jika ditimpa kesulitan, dia bersabar; dan itu merupakan kebaikan baginya. [HR Muslim]