Monday 6 December 2010

Nyunduqnya orang-orang itu....

ahad kemarin baru dapet pengalaman menarik...

untuk pertama kalinya jadi panitia bagian nyunduq, suruh ngiterin kantong sunduq untuk musibah di Yogyakarta.

Subhaanallah, nyunduqnya para mukhlisin itu luar biasa. Mereka benar-benar berupaya memberikan apa yang terbaik pada diri mereka. Meski, seperti sebagian besar dari mereka, sebagaimana saya,hidup pas-pasan.

Menjadi teringat dalam salah satu risalah ta'lim Imam Hassan Al-Banna, "Kepada Apa Kami Menyeru Manusia!" terdapat penggalan yang dinukil oleh Imam Hassan perkataan orang-orang mengenai sumber dana dakwah:

"Dari mana sumber dana yang kami pakai untuk dakwah yang telah meraih sukses demikian besar ini, sementara kondisi ekonomi sedang sulit dan jiwa-jiwa manusia sedang pelit?"

Kemudian Imam menjawabnya dengan bangga:

Saya senang untuk mengatakan kepada mereka bahwa dakwah-dakwah agama bertumpu pada iman dan aqidah, sebelum harta dan kekayaan dunia yang fana.

Hari itu, saya ingin mengatakan hal yang sama. Wallahi orang-orang ikhlas ini menjual diri dan hartanya untuk Allah, maka mereka berlomba-lomba memberikan yang terbaik. Mereka berlari mengejar seruan ganjaran yang Allah sediakan tidak hanya di dunia ini, tapi di hari akhir nanti dan masa setelahnya.

Tugasku sederhana, tapi pelajarannya begitu berharga.

Allahumma tsabbit aqdaamana 'alaa shirootik.
Allahumma Amin

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1432

5 comments:

  1. Jadi inget Abu Bakar yang menyedekahkan seluruh hartanya...

    ReplyDelete
  2. @Aidil: yaa...juga Usman dan Umar. Kisah-kisah ketauladanan berinfak di jalan Allah.

    ReplyDelete
  3. @Singingfingers: ahhaha, itu istilah, sunduq(arab) itu arti harfiahnya adalah kotak. Dalam konteks infak dan sedekah yang dimaksud semacam kotak sumbangan, nah nyunduq itu istilah ngasal untuk masukin infak-sedekah ke dalam kotak, atau dalam kasus tulisan ini karung kain khusus. Begitu :)

    ReplyDelete
  4. menafkahkan harta dari rizki yang diberikan Allah adalah tanda-tanda orang yang beriman (lihat al Baqarah ayat 3)

    ReplyDelete